Tangerang — Tiga dosen Politeknik Pengayoman Indonesia BPSDM Hukum resmi dilantik dan diambil sumpahnya dalam upacara kenaikan jenjang jabatan fungsional dosen menjadi Lektor Kepala. Pelantikan tersebut berlangsung khidmat di Gedung Rektorat A Kampus Tangerang, Kamis (12/6/2025).
Adapun dosen yang dilantik adalah Dr. Syarial Yuska, Budy Mulyawan, dan Anindito Rizki Wiraputra Ketiganya dinilai telah memenuhi kualifikasi akademik, pengalaman tridharma, serta dedikasi dalam pengembangan ilmu pengetahuan, khususnya di bidang keimigrasian dan pemasyarakatan.
Sekretaris BPSDM Hukum, Jusman, yang mewakili Kepala BPSDM Hukum, dalam sambutannya menyampaikan bahwa pelantikan ini merupakan bentuk kepercayaan dan tanggung jawab institusi yang harus dijalankan dengan integritas. “Jabatan adalah amanah. Suatu saat akan dipertanggungjawabkan, tidak hanya kepada institusi, tetapi juga kepada Tuhan. Karena itu, laksanakan tugas ini dengan sebaik-baiknya,” ujarnya.
Dalam sambutannya, Jusman juga menyampaikan pesan khusus dari Kepala BPSDM Hukum kepada para dosen dan seluruh perangkat pendidikan dan pelatihan. Ia menekankan bahwa BPSDM Hukum saat ini tengah mendukung program pemerintah, termasuk pencanangan Kampus Pengayoman Pancasila.
“Selain program Kampus Pancasila, kami juga menjalin kerja sama dengan Institut Leimena untuk menyelenggarakan pelatihan literasi keagamaan lintas budaya. Pelatihan ini dirancang untuk membangun kompetensi kolaboratif di antara para pendidik dan aparatur, agar mampu bekerja sama dengan rekan-rekan lintas agama dan kepercayaan,” ungkap Jusman.
Menurutnya, program ini sejalan dengan misi nasional dalam memperkuat ideologi Pancasila dan penghormatan terhadap hak asasi manusia. “Tujuan akhirnya adalah membangun harmoni sosial dan kerukunan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara,” tambahnya.
Upacara pelantikan turut dihadiri oleh pimpinan dan sivitas akademika Politeknik Pengayoman Indonesia. Kenaikan jenjang ini diharapkan menjadi tonggak baru dalam memperkuat kualitas pendidikan hukum terapan dan mencetak lulusan yang profesional, humanis, serta berjiwa kebangsaan.
