Depok - Upaya penguatan karakter Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Kementerian Hukum terus dilakukan secara berkelanjutan oleh BPSDM Hukum. Salah satunya melalui integrasi nilai-nilai Pancasila dalam setiap pelatihan teknis, termasuk dalam Pelatihan Teknis Merek yang tengah berlangsung di Kampus Pengayoman Pancasila, Depok, Selasa (22/4).
Materi bertajuk Implementasi Nilai-Nilai Pancasila disampaikan langsung oleh Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Hukum, Gusti Ayu Putu Suwardani Dalam sesi ini, peserta pelatihan yang merupakan PPPK Pemeriksa Merek yang berasal Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual, diajak memahami kembali posisi strategis Pancasila sebagai dasar negara sekaligus pedoman dalam bekerja.
"Penting bagi setiap ASN baik itu PNS dan PPPK di bidang hukum, termasuk yang menangani pemeriksaan merek, untuk menjadikan nilai-nilai Pancasila sebagai landasan dalam berpikir dan bertindak," ujar Gusti Ayu dalam sesi pemaparannya.
Pemberian materi ini juga menandai penguatan peran Kampus Pengayoman Pancasila sebagai pusat pendidikan hukum yang tidak hanya fokus pada aspek teknis, tetapi juga pembinaan karakter dan integritas ASN. Kampus ini diresmikan melalui Keputusan Menteri Hukum Nomor M.HH-3.PR.01.04 Tahun 2025, dan menjadi bagian dari strategi pengembangan kompetensi berbasis corporate university.
Dalam paparannya, Gusti Ayu menekankan bahwa tantangan global yang tergambar dalam Megatren Dunia 2045 menuntut kesiapan moral dan intelektual para ASN. Oleh karena itu, penghayatan terhadap nilai-nilai Pancasila menjadi kunci dalam menjawab perubahan zaman, termasuk dalam menghadapi kompleksitas perlindungan kekayaan intelektual.
"Di tengah transformasi digital dan kemajuan teknologi, nilai-nilai Pancasila seperti integritas, keadilan, dan semangat gotong royong harus tetap menjadi fondasi dalam pelayanan publik, termasuk dalam penanganan pendaftaran dan sengketa merek," ujarnya.
Dengan penyampaian materi ini, peserta Pelatihan Teknis Merek tidak hanya dibekali dengan keterampilan substantif, tetapi juga wawasan kebangsaan dan butir-butir Pancasila yang memperkuat jati diri sebagai abdi negara. Kampus Pengayoman Pancasila diharapkan menjadi ruang lahirnya ASN hukum yang profesional, berkarakter, dan berlandaskan nilai luhur bangsa.