Depok - Kepala BPSDM Hukum dan HAM, Ir. Razilu, M.Si., CGCAE membuka secara resmi kegiatan Penilaian Kompetensi Penilaian Kompetensi dalam rangka seleksi Jabatan Pimpinan Tinggi Pratama dilingkungan BKkbN Tahun 2024, Senin, 1 Juli 2024 di Gedung Auditorium Lt. 2 BPSDM Hukum dan HAM dihadiri juga oleh Pimti Pratama BPSDM Hukum dan HAM, Para Assesor SDM Aparatur Ahli Utama, dan Sekretaris Utama BKkbN, Drs Tavip Agus Rayanto, M.Si.
Kegiatan diawali dengan laporan yang di sampaikan Kepala Pusat Penilaian Kompetensi, Jusman, S.E., M.H. Dalam laporannya menyampaikan bahwa kegiatan ini dilaksanakan selama 3 hari dimulai hari ini diikuti oleh 45 orang peserta dengan target jabatan yang terdiri dari :
- Direktur Advokasi dan Hubungan Antar Lembaga sebanyak 11 orang
- Direktur Pemaduan Kebijakan Kependudukan sebanyak 7 orang
- Kepala Perwakilan BKkbN Propinsi Kalimantan Selatan sebanyak 9 orang
- Kepala Perwakilan BKkbN Propinsi Maluku sebanyak 9 orang
- Kepala Perwakilan BKkbN Propinsi DIY sebanyak 9 orang
Dalam kesempatan yang sama Sekretaris Utama BKkbN, Drs Tavip Agus Rayanto, M.Si. dalam sambutannya mengucapkan "terimakasih kepada segenap jajaran BPSDM Hukum dan HAM karena sudah ketiga kali kami menjalin kerjasama dan saya tentu berharap kerja sama ini bisa dilanjutkan lebih dalam lagi". ucapnya
lanjut Kepala BPSDM Hukum dan HAM, RAZILU dalam sambutannya menyampaikan poin aspek yang dinilai yaitu Potensi dan Kompetensi di dalam Potensi ada Aspek yang paling penting yaitu aspek Kecerdasan Emosional.
"Kalau engkau tidak menguasai emosimu, tidak sadar tentang dirimu, tidak mampu menata tekanan emosimu, tidak memiliki empati dan tidak memiliki hubungan yang baik, maka sepintar apapun dirimu, engkau tidak akan dapat melangkah jauh" Pungkasnya.
“Pesan saya Tetap optimis dan semangat serta jaga ketenangan hati untuk mencapai hasil yang baik, Ikuti semua tahapan proses penilaian kompetensi disertai dengan keyakinan bahwa pasti bisa, Pahami dan yakini bahwa ketiadaan atau kekurangan kompetensi spiritual pada diri seseorang, maka kehidupannya selalu diambang bahaya.” Tutupnya.