Depok – Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Hukum menerima audiensi dari ARA Indonesia konsultan pengembangan talenta, di ruang rapat Kepala BPSDM Hukum Senin (13/10). Pertmuan kali ini membahas kerja sama penguatan kompetensi sumber daya manusia di lingkungan Kementerian Hukum.
Dalam pertemuan tersebut, Diah Rahayu dari ARA Indonesia memaparkan Program Pengembangan Talenta yang menekankan pentingnya membangun empati dan memperkuat kompetensi mansoskul (manajerial dan sosial kultural) sebagai fondasi dalam membentuk aparatur hukum yang humanis.
“Cita-cita kita semua adalah meningkatkan kapasitas SDM secara berkelanjutan. Program seperti ini sangat relevan untuk menjadi bagian dari percepatan pengembangan di awal tahun 2026,” ujar Kepala BPSDM Hukum, Gusti Ayu Putu Suwardani. Ia menambahkan, “Transformasi kelembagaan sering kali menjadi tantangan sekaligus peluang untuk memperkuat kapasitas aparatur hukum. Karena itu, pengembangan SDM yang berorientasi pada nilai-nilai humanis dan integritas menjadi semakin penting.”
Sekretaris BPSDM Hukum menegaskan bahwa hasil assessment center tahunan menjadi dasar penting dalam penyusunan program pelatihan. “Analisis pengembangan kompetensi harus menjadi acuan agar setiap pelatihan benar-benar mendukung peningkatan kemampuan ASN,” ujarnya.
Sementara itu, Sri Hadiati dari ARA Indonesia menekankan bahwa pejabat pimpinan tinggi Madya dan Pratama perlu memahami pentingnya penguasaan mansoskul. “Pejabat hukum tidak cukup hanya menguasai aspek teknis, tetapi juga harus memiliki kemampuan manajerial dan sosial kultural sebagai bekal kepemimpinan yang humanis,” katanya.
Dukungan terhadap inisiatif ini juga disampaikan oleh Kepala Pusat Pengembangan dan Pelatihan Teknis Kepemimpinan, Mutia Farida, yang menyatakan, “Pusbanglat Tekpim siap mendukung penuh pelaksanaan program penguatan kompetensi berbasis mansoskul.”
Senada dengan hal itu Kepala Pusat Penialaian Komptensi Eva Gantini menyampaikan bahwa penilaian kompetensi idealnya dilakukan secara terpadu antara Biro SDM dan BPSDM agar hasilnya lebih optimal. “Semoga program ini menjadi langkah awal untuk memperkuat kesadaran tersebut,” tambahnya
Menutup pertemuan, Gusti Ayu menegaskan pentingnya pembekalan mansoskul sebelum pelatihan fungsional. “Sebelum memperkuat kompetensi teknis, ASN perlu dibekali kemampuan manajerial dan sosial kultural. Ini menjadi fondasi penting bagi aparatur hukum yang berintegritas dan humanis,” pungkasnya.
Audiensi ini menjadi langkah awal bagi BPSDM Hukum dalam memperluas strategi pengembangan SDM berbasis empati, integritas, dan profesionalisme menuju ASN hukum yang adaptif dan humanis.