
Depok — Sekretaris Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Hukum, Jusman, membuka secara resmi kegiatan Penilaian Kompetensi Manajerial dan Sosio Kultural bagi pegawai di lingkungan Inspektorat Jenderal, Biro Barang Milik Negara (BMN), serta Kantor Wilayah Kementerian Hukum Daerah Khusus Jakarta, Senin (14/10).

Kegiatan yang diselenggarakan di BPSDM Hukum ini diikuti oleh 58 pegawai, dan akan berlangsung selama dua hari. Hadir secara langsung Kepala Kanwil DKI Jakarta, sementara Kepala Biro BMN, Itun Wardatul Hamro, turut mengikuti kegiatan ini secara virtual.

Dalam laporannya, Kepala Pusat Penilaian Kompetensi, Eva Gantini, menjelaskan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk melakukan pemetaan kompetensi pegawai sebagai dasar dalam proses perpindahan jabatan maupun kenaikan jenjang karier.
“Hasil penilaian ini menjadi bahan penting bagi kementerian untuk memastikan setiap pegawai menempati posisi sesuai dengan kapasitas dan potensi terbaiknya,” ujar Eva.
Kepala Biro BMN, Itun Wardatul Hamro, turut menyampaikan apresiasi kepada BPSDM Hukum atas konsistensinya dalam mendorong pengembangan sumber daya manusia.
“BPSDM Hukum terus menunjukkan peran strategis dalam memastikan peningkatan kualitas ASN di lingkungan Kementerian Hukum,” ujarnya.
Sementara itu, dalam sambutannya, Sekretaris BPSDM Hukum Jusman menegaskan bahwa penilaian kompetensi menjadi bagian penting dalam pembangunan sistem merit di Kementerian Hukum, sejalan dengan arah kebijakan Menteri Hukum yang menekankan pentingnya transformasi manajemen SDM berbasis kinerja dan data.
“Bapak Menteri menegaskan bahwa setiap kebijakan kepegawaian harus berbasis pada data kompetensi yang valid dan objektif. Kegiatan ini menjadi langkah konkret BPSDM Hukum dalam mewujudkan sistem merit yang profesional dan transparan,” ujar Jusman.
Ia menambahkan bahwa hasil pemetaan kompetensi akan menjadi database strategis bagi kementerian dalam pengembangan karier pegawai, serta mendukung peningkatan kinerja kelembagaan secara menyeluruh.
Melalui kegiatan ini, BPSDM Hukum kembali meneguhkan komitmennya dalam mencetak ASN yang profesional, berintegritas, dan adaptif terhadap dinamika birokrasi modern.