BPSDM Hukum Gelar Apel Virtual, Ingatkan Pentingnya ASN Berkarakter Pancasila dan Pendidikan Anti Korupsi di Poltekpin
-
Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Hukum, Gusti Ayu Putu Suwardani menghadiri apel virtual yang digelar pada pekan ini. Apel tersebut diisi dengan arahan dari Wakil Direktur Poltekpin, Sohirin, yang menekankan pentingnya menjadi ASN Berkarakter Pancasil dan Pendidikan Anti Korupsi di Poltekpin.
-
Turut hadir pada apel secara daring ini, Sekretaris BPSDM Hukum Jusman, Kepala Pusat Pengembangan Pelatihan Teknis dan Kepemimpinan Mutia Farida, Kepala Pusat Pengembangan Pelatihan Fungsional Tejo Harwanto, Kepala Pusat Penilaian Kompetensi Eva Gantini, Direktur Poltekpin Odi Jarodi, Widya Iswara Ahli Utama, Asessor SDM Aparatur Ahli Utama, Para Kepala Badiklat, Pejabat Manajerial dan Non Manajerial di lingkungan BPSDM Hukum
-
Wakil Direktur Poltekpin memaparkan bahwa Pancasila bukan hanya dasar negara, melainkan juga menjadi panduan nilai dalam pembentukan karakter aparatur sipil negara (ASN).
-
Dalam arahannya, Sohirin menekankan pentingnya implementasi nilai-nilai Pancasila di berbagai platform, baik melalui pendidikan, pelatihan, hingga kampanye internalisasi secara berkelanjutan. Menurutnya, hal ini menjadi bagian dari ikhtiar menciptakan sumber daya manusia hukum yang unggul dan berintegritas.
-
Selanjutnya, pada Poltekpin sendiri tengah dipersiapkan program pendidikan antikorupsi sebagai bagian dari penguatan integritas ASN. Harapannya, akan terbentuk unit pengendali gratifikasi yang memperkuat sistem pengawasan internal ujarnya. Langkah tersebut sejalan dengan misi besar Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Hukum yang berkomitmen membentuk ASN hukum berkarakter pancasila.
-
Lebih lanjut, Sohirin menjelaskan bahwa Poltekpin telah merancang skema penguatan karakter taruna melalui pembentukan profil pelajar Pancasila. Karakter ini mencakup nilai beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, serta berakhlak mulia. Ia menegaskan bahwa dalam konteks beriman, setiap individu, apapun agamanya, harus menjalankan ibadah dengan penuh kesungguhan sesuai kepercayaannya masing-masing. Berkebinekaan global bukan berarti kehilangan jati diri. ASN harus tetap menghargai kekayaan budaya bangsa dalam semangat keberagaman. Selain itu, ASN di era kini dituntut memiliki kemampuan berpikir kritis, inisiatif, serta mampu mengelola diri secara mandiri. Nilai gotong royong juga dinilai penting untuk membangun kerja sama antarsesama ASN.
-
Selanjutnya Sohirin juga menyoroti tantangan generasi muda saat ini, seperti minimnya kemandirian serta kecenderungan mudah mengeluh dan tidak tahan uji. Oleh sebab itu, Poltekpin berkomitmen membentuk taruna sejak dini sebagai insan yang berakhlak Pancasila.
-
Terakhir, profil ASN berkarakter Pancasila bukanlah sekadar jargon, tetapi menjadi arah pembangunan manusia hukum yang siap menjawab tantangan zaman. Pada dimensi akhlak mulia, ASN diharapkan mampu bekerja secara sinergis dan menampilkan perilaku terpuji yang berlandaskan pada nilai-nilai luhur bangsa.