Kepala Pusat Pengembangan Pelatihan Fungsional, Tejo Harwanto, memimpin apel pagi virtual BPSDM Hukum. Dalam amanatnya, Tejo menekankan pentingnya membangun budaya organisasi yang kuat sebagai pondasi dalam meningkatkan kualitas pelayanan pelatihan.
Ia menyampaikan bahwa budaya kerja mencakup nilai, sikap, norma, dan perilaku pegawai yang harus terus dibangun dan dijaga. “Budaya kerja di Kementerian Hukum kita kenal dengan nilai PASTI – Profesional, Akuntabel, Sinergi, Transparan, dan Inovatif. Di BPSDM, kita mengembangkan budaya kerja yang adaptif, terpelajar, dan tangkas,” ujar Tejo.
Lebih lanjut, ia mendorong agar pelayanan pelatihan yang diberikan dapat lebih maksimal, dengan output dan outcome yang selaras dengan tujuan organisasi. Menurutnya, efisiensi menjadi kunci dalam mencapai target tersebut. Tejo menggarisbawahi pentingnya sikap adaptif dalam menghadapi tantangan, termasuk dalam efisiensi anggaran. Ia memberikan contoh implementasi di tingkat nasional seperti pengurangan biaya ekspor dan pencarian pasar potensial dengan strategi yang tepat.
“Budaya adaptif tidak hanya soal kemampuan menyesuaikan diri, tapi juga bagaimana kita mampu melakukan efisiensi anggaran tanpa mengurangi kualitas
Di lingkungan BPSDM sendiri, efisiensi diterapkan melalui transformasi metode pelatihan. “Kepala Badan selaku pejabat Pimti Madya telah mengambil langkah strategis sesuai arahan Menteri Hukum, dengan mengubah metode pelatihan menjadi hybrid.” jelasnya.