Pada Rabu, 5 Februari 2025, telah dilaksanakan apel pengarahan yang dipimpin oleh Ibu Kabadan BPSDM Hukum. Dalam kesempatan ini, Ibu Kabadan mengingatkan bahwa Taruna merupakan kader bangsa yang telah terpilih dari sekian banyak pemuda-pemudi di seluruh Indonesia. Para Taruna diharapkan menyadari bahwa mereka sedang menjalani proses pembelajaran untuk menjadi pemimpin bangsa di masa depan. Sesuai dengan asas ke-4 Hasta Cita, kita berkomitmen untuk mencetak kader bangsa yang unggul dalam rangka menyongsong Indonesia Emas 2025.
Para Taruna perlu memahami bahwa menjadi seorang profesional yang akuntabel, transparan, inovatif, kolaboratif, dan mampu bersinergi untuk kemajuan Kementerian dan bangsa adalah hal yang sangat penting. Dalam kesempatan ini, Ibu Kabadan juga mengajak Taruna untuk melakukan introspeksi diri dan mengevaluasi bagaimana seharusnya mereka menjadi seorang profesional, baik dari segi sikap, perilaku, maupun kecerdasan intelektual.
Seorang profesional tidak terbentuk begitu saja, melainkan melalui proses pendidikan yang matang. Sikap positif yang dikembangkan selama proses pendidikan diharapkan dapat diterapkan dalam dunia kerja.
Tindakan Pembullyingan Tidak Dapat Diterima
Ibu Kabadan juga memberikan pengarahan terkait laporan tentang tindakan perundungan (bullying) yang terjadi di lingkungan pendidikan. Ia menegaskan bahwa keterbatasan pembina dan sarana prasarana tidak bisa menjadi alasan untuk membenarkan pelanggaran apapun, termasuk bullying, baik yang bersifat verbal maupun fisik.
Bullying di lingkungan pendidikan tidak boleh dibiarkan, baik yang terjadi antara senior dan junior, maupun antara Taruna dan pembina. Ibu Kabadan mengingatkan bahwa zaman telah berubah, dan tindakan bullying tidak seharusnya terjadi lagi. Jika hal ini dibiarkan, dampaknya akan terbawa ke dunia kerja dan dapat berdampak negatif. Oleh karena itu, setiap laporan terkait tindakan bullying akan ditindaklanjuti dan peraturan yang berlaku akan ditegakkan.
Mendukung Kebijakan Pemerintah dan Efisiensi Anggaran
Dalam menyikapi kebijakan pemerintah yang berdampak pada seluruh kementerian, Ibu Kabadan mengingatkan bahwa sebagai bagian dari pemerintah, kita harus mendukung setiap program yang ada dengan semaksimal mungkin. Salah satu kebijakan yang berdampak langsung adalah pemotongan anggaran hingga 80% di setiap satuan kerja (satker) di seluruh kementerian. Kebijakan ini mengakibatkan banyakA kegiatan yang tidak dapat terlaksana pada semester pertama tahun ini. Untuk itu, seluruh civitas akademika diharapkan dapat mengevaluasi dan mengidentifikasi hal-hal yang dapat dihemat dan diefisienkan. Pemahaman bersama terhadap kebijakan ini sangat penting agar setiap program pemerintah dapat terlaksana dengan baik.
Pancasila Sebagai Dasar Pembentukan Kader Bangsa
Ibu Kabadan juga menekankan pentingnya pembagian zona terkait dasar Pancasila dalam membentuk kader yang akuntabel, transparan, inovatif, dan kolaboratif. Setiap pembelajaran dan materi yang diberikan kepada Taruna, termasuk semua diklat yang dilaksanakan di BPSDM Hukum, akan dimulai dengan pemaparan materi tentang bela negara. Diharapkan, dengan internalisasi butir-butir Pancasila, kita dapat kembali menumbuhkan jiwa Pancasila dalam perkataan, perilaku, dan setiap tindakan yang kita lakukan.
Merapatkan Barisan dan Menyamakan Persepsi
Akhirnya, Ibu Kabadan mengajak seluruh civitas akademika untuk merapatkan barisan, menyamakan persepsi, dan menyusun langkah-langkah konkret dalam mencapai tujuan bersama. Semua hal yang diharapkan dapat terwujud dengan kerja sama dan komitmen yang kuat dari seluruh pihak.