Menanam Nilai Pancasila, Merawat Keberagaman: LKLB BPSDM Hukum Resmi Ditutup

BERITA BPSDM

1

Depok — Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Hukum menutup rangkaian Pelatihan Literasi Keagamaan Lintas Budaya (LKLB) Tahun Anggaran 2025 dengan pesan kuat mengenai pentingnya ASN yang tidak hanya cakap secara teknis, tetapi juga kokoh dalam nilai kebangsaan dan toleransi.

"Pelatihan ini bukan sekadar transfer ilmu, tetapi juga ruang perjumpaan, ruang dialog, dan ruang pembelajaran bersama untuk lebih memahami perbedaan, dan melihat keberagaman sebagai kekuatan, bukan hambatan," ujar Kepala BPSDM Hukum Gusti Ayu Putu Suwardani saat memberikan sambutan penutupan di Kampus Pengayoman, Kamis (19/6).

Dalam pelatihan yang bekerja sama dengan Institut Leimena ini, peserta dibekali pemahaman tentang pentingnya menjaga kerukunan di tengah kemajemukan, serta bahaya laten polarisasi dan ideologi transnasional yang dapat mengikis semangat kebangsaan. Kepala BPSDM Hukum menegaskan bahwa ASN Kementerian Hukum harus menjadi penjaga nilai Pancasila di tengah derasnya arus informasi dan disrupsi sosial.

Kepala Pusat Pengembangan Pelatihan Teknis dan Kepemimpinan, Mutia Farida melaporkan bahwa para dosen, widyaiswara serta pegawai BPSDM Hukum mengikuti kegiatan ini selama 3 Hari dan berlangsung dengan lancar dan kondusif. Dirinya berharap melalui kegiatan ini dapat meningkatkan pemahaman, keterampilan dan sikap untuk mencapai standar kompetensi jabatan dan pengembangan karier.

Atas terselenggaranya kegiatan ini, Matius Ho selaku Eksekutif Direktur Institut Leimena mengapresiasi inisiatif langkah BPSDM Hukum yang mampu menjadi pelopor dalam menanamkan nilai pancasila dan makna bhineka tunggal ika.Ia juga berharap kerjasama ini dapat dilanjutkan lebih jauh lagi kedepannya.

Terdapat lima peserta dinobatkan sebagai peserta teraktif dalam pelatihan, yakni Last Sariyanti, Dachlyani Yustina Dewi, Denny Suhandi, Richard Pantun, dan Bayu Wicaksono. Mereka akan menerima apresiasi khusus dari BPSDM Hukum atas partisipasi aktif dan kontribusinya dalam proses pembelajaran.

Menutup sambutannya, Kepala BPSDM Hukum menitipkan harapan besar kepada seluruh peserta untuk terus membawa semangat pengayoman dan nilai-nilai Pancasila ke dalam kehidupan sehari-hari.

“Tunjukkan bahwa semangat pengayoman yang menanamkan nilai-nilai Pancasila bukan hanya diucapkan, tetapi juga diwujudkan dalam tindakan nyata—dalam cara kita melayani, dalam cara kita bekerja, dan dalam cara kita menghadapi setiap tantangan,” tambahnya.

Sebelumnya kepala BPSDM Hukum menjadi narasumber dalam sesi tanya jawab kolaborasi yang menekankan Kolaborasi lintas lembaga dalam pelatihan literasi keagamaan lintas budaya sangat penting untuk membangun ASN yang toleran, inklusif, dan berkarakter kebangsaan.

”Keterlibatan berbagai pihak seperti lembaga pendidikan, organisasi keagamaan, dan media, kerja sama ini mendorong pemahaman yang lebih luas tentang perbedaan serta menumbuhkan semangat dialog dan penghargaan antarbudaya. Prinsip saling menghormati, kesetaraan, keterbukaan, dan empati menjadi kunci dalam membangun kolaborasi yang sehat dan bermakna,” jelas Gusti Ayu.

Bagi BPSDM Hukum, kolaborasi ini memperkuat peran sebagai Kampus Pengayoman Pancasila yang tidak hanya mendidik secara teknis, tetapi juga menanamkan nilai-nilai etik dan ideologi bangsa. ”Melalui kerja sama konkret dengan berbagai pihak, BPSDM Hukum diharapkan mampu mencetak ASN yang tidak hanya kompeten, tetapi juga menjadi agen pemersatu bangsa di tengah keberagaman masyarakat,” pungkasnya

 2

3

4

5

6

7

10

11

Cetak