Jakarta - Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Hukum (BPSDM Hukum) mencatat capaian signifikan pada Triwulan I Tahun 2025. Kepala BPSDM Hukum, Gusti Ayu Putu Suwardani, melaporkan kepada Menteri Hukum, Supratman Andi Agtas bahwa telah tercatat sebanyak 16.190 peserta telah mengikuti pelatihan, penilaian kompetensi, dan program pengembangan SDM hukum lainnya.
“Ini adalah wujud komitmen kami untuk terus mendorong peningkatan kapasitas aparatur sipil negara, khususnya di lingkungan Kementerian Hukum,” ujar Gusti Ayu dalam presentasinya di Ruanga Menteri Hukum, Kamis (10/04).
Capaian tersebut didukung berbagai program strategis, termasuk internalisasi nilai Pancasila dan HAM dalam pelatihan, sejalan dengan Asta Cita 1, 4, dan 7. Salah satu kegiatan terbesar adalah sosialisasi KUHP baru melalui webinar yang diikuti oleh 15.050 peserta dari kalangan internal dan eksternal kementerian serta masyarakat secara umum.
Selain itu, penilaian kompetensi terhadap 467 ASN dari berbagai wilayah juga dilakukan guna memperkuat sistem merit di lingkungan Kementerian Hukum. “Penilaian ini penting sebagai peta jalan dalam pengembangan karier ASN dan peningkatan kualitas pelayanan publik,” kata Gusti Ayu.
Pendekatan pembelajaran Corporate University serta pembentukan Community of Practice (CoP) turut dikembangkan. CoP diikuti oleh 533 peserta, membahas isu strategis seperti penyuluhan hukum dan kepemilikan tanah.
Dalam aspek anggaran, BPSDM Hukum dalam Triwulan I berhasil mencatat realisasi sebesar Rp41,5 miliar atau 11,80 persen dari pagu awal Rp351,6 miliar Efisiensi ini dinilai tetap mampu mendukung keluaran program secara optimal.
Memasuki Triwulan II, BPSDM Hukum telah menyiapkan pelatihan prioritas seperti Trainig of Facilitator Implementasi KUHP Baru bagi Aparat Penegak Hukum dan ASN di Bidang Hukum, penilaian kompetensi lanjutan, serta pengembangan lebih lanjut pada Politeknik Pengayoman Indonesia dengan penambahan program studi baru.
“Kami akan bergerak cepat dan adaptif menghadapi tantangan pengembangan SDM hukum yang semakin kompleks,” pungkasnya.