Pendalaman Hari Kedua Visitasi Akreditasi Penilaian Kompetensi oleh BKN: Puspenkom Tampilkan Inovasi dan Pengelolaan SDM

BERITA BPSDM

WhatsApp Image 2025 08 29 at 17.41.05

Depok — Hari kedua pelaksanaan visitasi akreditasi penyelenggaraan penilaian kompetensi oleh Badan Kepegawaian Negara (BKN) diwarnai dengan sesi pendalaman melalui wawancara bersama Kepala Pusat Penilaian Kompetensi Eva Gantini, Para Asessor Aparatur SDM Ahli Utama Nuni Suryani, Iwan Kurniawan, Sutrisno, Saffar Muhammad Godam, serta tim pendukung Pusat Penilaian Kompetensi (Puspenkom) Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Hukum.

Kepala Puspenkom menegaskan arahan Kepala BPSDM bahwa setiap program harus menghasilkan output nyata. Sebagai wujud inovasi, Puspenkom telah menyelenggarakan OPLET (Obrolan Penilaian Kompetensi Terkini) di awal 2025, melibatkan seluruh kantor wilayah untuk menegaskan bahwa Puspenkom adalah aset bersama Kementerian. Selain itu, pengembangan platform CMS dan aplikasi SAPA untuk tata persuratan dinilai mampu meningkatkan efisiensi administrasi.

Meski alokasi anggaran jauh berkurang dari Rp8 miliar menjadi Rp1 miliar, Puspenkom tetap menjaga kualitas penyelenggaraan. Menurut Iwan Kurniawan, berbagai terobosan berbasis teknologi informasi dilakukan agar kegiatan penilaian di 11 kantor wilayah tetap berjalan dengan akuntabilitas tinggi.

Dalam sesi wawancara, tim BKN juga menyoroti aspek strategis, mulai dari kekuatan, kelemahan, hingga hambatan yang dihadapi Puspenkom. Kapuspenkom menyampaikan bahwa dukungan pimpinan Kementerian, mulai dari Menteri, Sekjen, hingga jajaran pimpinan tinggi lainnya, menjadi kunci dalam memastikan kelancaran tugas. Dukungan tersebut mencakup alokasi anggaran, fasilitasi promosi, hingga komunikasi dengan pemerintah daerah.

Saat ditanya strategi pengelolaan SDM, Kapuspenkom menegaskan bahwa manajemen pegawai berlandaskan regulasi (PP 17/2020 dan PP 20/2023) dengan prinsip menjadi role model disiplin dan membangun lingkungan kerja yang sehat. Monitoring kinerja dilakukan mingguan, didukung dengan koordinasi yang intensif bersama asesor. Peningkatan kapasitas asesor juga difasilitasi melalui pelatihan, pengembangan alat ukur, serta pemanfaatan aplikasi COP dan MOOC.

Dalam bidang sarana prasarana, Puspenkom menunjukkan kesiapan dengan fasilitas yang memadai, pemeliharaan terstruktur, dan sistem koordinasi yang jelas, termasuk antisipasi perubahan jumlah peserta melalui mekanisme e-registrasi. Aspek akuntabilitas juga dijaga dengan pengawasan ketat anggaran melalui tim juru bayar dan laporan realisasi mingguan.

Isu kesejahteraan pegawai turut menjadi perhatian. Kapuspenkom menyebutkan berbagai upaya dilakukan, mulai dari kesempatan pelatihan eksternal, promosi pengalaman kerja, hingga pemberian penghargaan atas kinerja disiplin. Evaluasi berkala dan dukungan penuh terhadap kenaikan jenjang turut menjadi bagian dari strategi peningkatan motivasi.

Terkait penyelenggaraan penilaian kompetensi, Kapuspenkom menjelaskan alur mulai dari dasar hukum, perencanaan, hingga evaluasi pasca-asesmen. Hasil penilaian disampaikan secara elektronik dan digunakan sebagai dasar tindak lanjut berupa pelatihan, magang, rotasi, atau promosi jabatan.

Menutup sesi wawancara, Kapuspenkom menilai pelatihan yang mengintegrasikan potensi individu dengan kemampuan manajerial menjadi yang paling berkesan. Kerja sama BPSDM dan BKN melalui platform MOOC juga disebut mampu meningkatkan profesionalisme asesor secara berkelanjutan.

Hasil visitasi menegaskan bahwa rangkaian visitasi selama dua hari berjalan baik, penuh keterbukaan, serta menjadi landasan penting dalam upaya mempertahankan akreditasi A sekaligus mendukung pengelolaan PNBP di masa mendatang.

Cetak