Tangerang — Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Hukum menegaskan komitmennya untuk membentuk taruna dan taruni Politeknik Pengayoman Indonesia (Poltekpin) sebagai generasi emas 2045 yang menjunjung tinggi nilai kemanusiaan dan keadilan.
Hal tersebut disampaikan Kepala BPSDM Hukum Kementerian HAM, Gusti Ayu Putu Suwardani dalam kegiatan Penguatan Kapasitas Hak Asasi Manusia (HAM) bagi Aparatur Negara yang digelar di Kampus Poltekpin, Depok, Selasa (5/8/2025). Kegiatan ini merupakan tindak lanjut atas kerjasama antara BPSDM Hukum dan Kementerian HAM yang menyasar para taruna dan taruni jurusan Imigrasi dan Pemasyarakatan sebagai calon aparatur negara masa depan.
“Kepada seluruh taruna dan taruni, saya titipkan harapan besar. Jadikan kegiatan ini sebagai titik tolak penguatan jati diri kalian sebagai insan Pengayoman – insan yang menjunjung tinggi keadilan dan kemanusiaan,” ujarnya dalam sambutan.
Menurutnya, generasi emas Indonesia 2045 tidak hanya membutuhkan sumber daya manusia yang cerdas secara intelektual, tetapi juga memiliki kepekaan sosial serta kemampuan memahami dan menerapkan prinsip-prinsip HAM dalam kehidupan sehari-hari dan tugas kedinasan.
“Hak Asasi Manusia bukanlah sekadar teori. Dalam kerja-kerja keimigrasian dan pemasyarakatan, HAM harus menjadi modal dasar berpikir, bersikap, dan bertindak,” tegasnya.
Ia juga menekankan bahwa para taruna akan menjadi wajah pelayanan publik yang langsung berhadapan dengan masyarakat, termasuk kelompok rentan. Oleh karena itu, pemahaman terhadap HAM merupakan kebutuhan mutlak yang tak dapat ditawar.
Kegiatan yang merupakan kolaborasi antara Direktorat Penguatan Kapasitas HAM Aparatur Negara dan BPSDM Hukum ini diharapkan menjadi forum strategis untuk menggugah kesadaran serta memperkuat kolaborasi lintas sektor dalam pemajuan HAM di Indonesia.
“Pemajuan HAM tidak bisa dilakukan oleh satu pihak saja. Diperlukan sinergi antarlembaga dan antarlevel pemerintahan untuk menciptakan tata kelola yang inklusif dan adil,” ujarnya menutup sambutan.
Direktur Novie Soegiharti Direktur Penguatan Kapasitas Hak Asasi Manusia melaporkan bahwa Penguatan Hak Asasi Manusia (HAM) merupakan fondasi utama dalam mewujudkan manusia Indonesia yang sehat, cerdas, produktif, dan berakhlak mulia sebagaimana tercantum dalam Asta Cita pertama Presiden dan Wakil Presiden.
Gusti Ayu secara khusus memberikan penguatan kapasitas Aparatur Sipil Negara (ASN) melalui internalisasi nilai-nilai Hak Asasi Manusia dan Pancasila merupakan langkah strategis untuk mewujudkan birokrasi yang adil, inklusif, dan berorientasi pada pelayanan publik yang berkeadaban.
"Penguatan HAM ini sejalan dengan tujuan pembangunan jangka panjang dan menengah nasional serta mendukung Asta Cita Presiden, khususnya dalam membentuk manusia Indonesia yang berkualitas," jelasnya.
Kepala BPSDM Hukum menjelaskan Melalui pelatihan, kolaborasi lintas sektor, dan integrasi nilai HAM dalam kebijakan publik, ASN diharapkan menjadi agen perubahan yang mampu menjawab tantangan globalisasi serta menjaga keutuhan NKRI dengan karakter PASTI Berakhlak menuju Indonesia Emas 2045.
Hadir pada kegiatan ini Wakil Direktur Akademik Poltekpin Kusmiyanti, Pejabat Manajerial dan Non Manajerial Poltekpin.