Depok, 23 September 2025 — Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Hukum melalui Pusat Pengembangan Pelatihan Fungsional kembali menyelenggarakan Pelatihan Fungsional Penyuluh Hukum Ahli Pertama Angkatan II Tahun Anggaran 2025. Kegiatan yang berlangsung di Guest House BPSDM Hukum ini diikuti oleh 30 peserta, dengan tujuan meningkatkan kapasitas penyuluh hukum sebagai garda depan dalam membangun kesadaran hukum masyarakat.
Kepala BPSDM Hukum, Gusti Ayu Putu Suwardani, dalam sambutannya menegaskan bahwa peran penyuluh hukum tidak hanya sebatas memenuhi persyaratan administratif, tetapi merupakan panggilan pengabdian. “Tugas penyuluh hukum bukanlah tugas yang ringan, tetapi merupakan panggilan pengabdian yang mulia. Melalui pelatihan ini, saya berharap seluruh peserta dapat menyerap ilmu, meningkatkan keterampilan, serta mengembangkan sikap profesionalisme dalam menjalankan peran sebagai penyuluh hukum,” ujar Gusti Ayu.
Ia juga mengingatkan para peserta untuk mengikuti setiap sesi pelatihan dengan semangat belajar dan tekad kuat. “Jadikan setiap sesi sebagai ruang untuk bertumbuh, memperluas wawasan, dan memperkuat komitmen dalam mengabdi kepada masyarakat, bangsa, dan negara. Semoga Allah SWT/Tuhan Yang Maha Esa senantiasa memberikan kemudahan dan keberkahan bagi kita semua,” tambahnya sebelum secara resmi membuka pelatihan dengan pengucapan Bismillahirrahmanirrahim.
Sementara itu, laporan kegiatan disampaikan oleh Ketua Tim Kerja, Sari Sulistiawati, yang hadir mewakili Kepala Pusat Pengembangan Pelatihan Fungsional. Dalam laporannya, Sari menekankan pentingnya program ini sebagai bagian dari pembinaan jabatan fungsional penyuluh hukum. Ia menyampaikan bahwa sejak tahun 2022, BPSDM Hukum telah melahirkan ratusan penyuluh hukum dari berbagai jenjang, mulai dari ahli pertama hingga ahli utama, yang kini berkontribusi aktif dalam meningkatkan kesadaran hukum di tengah masyarakat.
“Melalui pelatihan ini, diharapkan lahir penyuluh hukum yang mampu melaksanakan tugas dengan menjunjung tinggi nilai moral, etika, dan keimanan, sehingga hukum tidak hanya menjadi aturan tertulis, tetapi juga memiliki dimensi spiritual dan berkeadaban,” ujar Sari.
Pelatihan ini akan berlangsung dengan berbagai metode pembelajaran yang mengedepankan interaksi, strategi komunikasi hukum, serta pendekatan dialogis dengan masyarakat. Dengan bekal tersebut, penyuluh hukum diharapkan mampu menjalankan peran sebagai fasilitator kesadaran hukum sekaligus penggerak kepatuhan masyarakat terhadap hukum.
Hadir pada kegiatan ini Sekretaris BPSDM Hukum Jusman, Kepala Pusat Pengembangan Pelatihan Teknis dan Kepemimpinan Mutia Farida, Kepala Pusat Penilaian Kompetensi Eva Gantini, Kepala Pusat Pembudayaan dan Bantuan Hukum Constantinus Kristomo, Wakil Direktur Poltekpin Sohirin, Pejabat Manajerial dan Non Manajerial di lingkungan BPSDM Hukum